Perlombaan Google Maps Vs Ovi Maps
March 4, 2010 by airianto
Filed under Contemporary, Geomatics Science
Siapa yang tak tergiur dengan Google Maps. Selain gratis, fasilitas ini juga dilengkapi dengan layer peta khas Google Earth yang fenomenal. Google Maps bisa dinikmati di sejumlah ponsel pintar, mulai dari yang berbasis Android, Symbian, BlackBerry, iPhone, sampai Windows Mobile.
Dalam konteks teknologi Google, fitur Google Maps adalah fitur gratis yang semakin membuat ponsel berbasis Android tampil seksi. Walaupun ponsel dengan sistem operasi lain, seperti Symbian, juga bisa mengolah Google Maps secara baik, tetapi ketika menggunakan Google Maps di ponsel Android serasa memakai sandal di rumah sendiri.
Namun, akhir Februari lalu Nokia meluncurkan juga Ovi Maps, sebuah fitur premium yang diberikan gratis untuk ponsel pintar Nokia yang dilengkapi dengan GPS. Tagline Nokia cukup mantap: ”Free Navigation on Your Nokia. Forever!”.
Peta navigasi merupakan salah satu fitur yang paling dikejar para pengguna ponsel pintar yang dilengkapi GPS. Keperluan navigasi dalam genggaman tangan tampaknya diantisipasi dengan baik oleh Nokia.
Ovi Maps versi terbaru dengan fitur navigasi berkendara dan pejalan kaki plus informasi lalu lintas tersedia di 74 negara dan 46 bahasa. Lebih dari 3 juta Ovi Maps telah diunduh. Per hari, menurut statistik Nokia, ada 100.000 unduhan, sebuah angka fantastis yang bisa meyakinkan semua produsen ponsel untuk saling berlomba-lomba membuat aplikasi pemetaan gratis.
Keunggulan Ovi Maps ternyata bisa digunakan di komputer dengan membuka browser. Hanya diperlukan instalasi kecil untuk plugin pada browser yang kita gunakan untuk bisa menggunakan Ovi Maps secara penuh.
Situs Ovi Maps di http://maps.ovi.com bahkan mampu mendeteksi lokasi pengguna internet yang berkunjung dengan cara mendeteksi alamat IP komputer yang kita pakai untuk internet. Ini berbeda dengan Google Maps versi komputer yang situs web-nya beralamat di http://maps.google.com.
Pada Ovi Maps, kita juga bisa melihat demo rute perjalanan yang bisa kita tentukan sendiri. Misalnya bagaimana mencapai Pasar Palmerah dari Monumen Nasional, tinggal memasukkan isian itu ke isian arah tujuan yang disediakan.
Ovi Maps juga menyediakan preview tayangan perjalanan dari titik awal ke titik tujuan. Peta juga punya fitur untuk menampilkan gambar secara 3D sehingga kita tahu jika ada gedung-gedung ternama di daerah itu. Dengan teknologi mudah ini, tampaknya peta kertas akan semakin tergusur.
Keunggulan Google Maps adalah karena data peta yang disediakan lumayan komplet untuk sebuah peta gratis. Akurasi juga tak mengecewakan. Kabar terkini, Google Maps kini semakin mentereng karena terintegrasi dengan berbagai layer. Selain layer tampilan satelit, info lalu lintas, wikipedia, juga ada layer baru, yaitu layer Buzz.
Buzz adalah layanan microblogging yang mirip Twitter atau mirip update status Facebook. Semula, banyak yang mencibir soal Buzz ini karena tak mungkin bisa berkompetisi dengan Twitter atau Facebook.
Namun, dengan penambahan fitur layer Buzz pada Google Maps, terjawab sudah teka-teki mengapa Google mengeluarkan fasilitas Buzz. Dengan ponsel yang dilengkapi dengan GPS dan Google Maps, kita bisa update status di Buzz dan status tersebut ditampilkan di lokasi tempat kita nge-Buzz.
Tentu saja, secara privacy ini adalah isu baru yang harus hati-hati disikapi. Namun, secara teknologi, kehadiran Buzz adalah terobosan baru dalam mengintegrasikan ”cara baru update status” dengan dimensi ruang dan waktu yang real time.
Jika kita nongkrong di Bundaran Hotel Indonesia, misalnya, kemudian kita ngecek lokasi tempat kita berada, di peta itu kita bisa melihat para Buzzer yang sedang update status. Fitur ini bisa dikembangkan ke arah lebih positif.
Misalnya, seorang artis yang ingin tampil di acara konser, cukup dengan mengisi Buzz dari ponsel yang dilengkapi GPS dan Google Maps. Penggemar bisa mengetahui informasi teks sekaligus bisa langsung tahu posisi di peta sehingga tinggal pasang tujuan sudah bisa langsung menuju lokasi konser.
Instalasi Google Maps
Instalasi Google Maps cukup sederhana. Untuk ponsel Android, baru bisa di-install untuk Android versi 2 ke atas. Ponsel Motorola Milestone adalah ponsel Android versi 2 pertama kali yang di dalamnya sudah ter-install Google Maps versi 3.
Untuk ponsel BlackBerry, jika belum tersedia, bisa langsung mencoba ke alamat m.google.com/maps. Untuk iPhone sudah ter-install di dalamnya. Untuk Nokia dengan sistem operasi Symbian S60, bisa langsung unduh file di http://www.google.com/gmm/GoogleMaps.sisx.
Adapun untuk sistem operasi Windows Mobile bisa mengunduh di http://www.google.com/gmm/GoogleMaps.CAB. Secara umum, produk lain bisa mengecek kompatibilitasnya di situs m.google.com/maps.
Instalasi Ovi Maps
Untuk instalasi Ovi Maps, bisa langsung meluncur ke www.nokia.com/maps. Hanya ponsel pintar tertentu yang didukung Ovi Maps, di antaranya Nokia N97 mini, N97, E72, E55, E52, Nokia 6730 Classic, Nokia 6710 Navigator, Nokia 5800 Xpressmusic, Nokia 5800 Navigation Edition, dan Nokia 5230.
Sayangnya, Nokia E71 tak didukung Ovi Maps, di situsnya hanya disediakan update untuk Ovi Maps 3.0. Jelas ini mengecewakan para pengguna E71 karena ponsel dengan fitur di bawah E71 dan lebih murah dari E71, seperti Nokia 6730 Classic, sudah bisa menikmati fitur premium Ovi Maps.
Sumber: Kompas/Amir Sodikin